Usiaban sendiri tidak terikat, bisa awet dan cepat habis tergantung dari pemakaian. Jika mobil tersebut sering digunakan maka tapak ban akan lebih cepat aus dan berpotensi mengalami kerusakan karena kondisi jalan. Nah, maka dari itu pengendara harus tahu tanda-tanda ban sudah waktunya diganti. Jikasudah lengkap, berikut langkah-langkah yang bisa anda lakukan untuk mengganti ban di tengah jalan: 1. Tepikan mobil ke lokasi yang aman. Saat anda menyadari ada masalah pada ban mobil, jangan panik dan langsung tepikan mobil ke pinggir jalan yang aman dengan hati-hati. Adapromo lho di Planet Ban. Nah, buat kalian yang ingin ganti oli maupun servis motor dan berada di area Malang bisa datang ke Jalan Ahmad Yani 53, Kepanjen, Malang. Rekomendasi buat kalian, karena ganti oli di Planet Ban cepet banget, enggak pakai lama. Apalagi penanganannya oke, karyawannya pun sopan dan friendly. Fast Money. JAKARTA- Prospek bisnis otomotif di Indonesia tidak akan pernah ada matinya seiring dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada 2020 mencapai 136,32 juta unit dimana 85% diantaranya atau 115,29 juta merupakan sepeda motor dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Kondisi ini tentu saja menjadi peluang yang menggiurkan bagi pelaku usaha yang ingin mengambil bagian dalam industri otomotif ini. Salah satu peluang bisnis yang menarik dikembangkan di industri otomotif adalah servis dan penjualan spare part atau suku cadang. Sebab bagaimanapun, setiap kendaraan yang digunakan pasti membutuhkan perawatan dan penggantian spare part agar tetap nyaman digunakan. Bahkan selama masa pandemi sekalipun bisnis ini tidak tergerus dan terus bertumbuh. Inilah yang dialami oleh Planet Ban, toko ban dan suku cadang otomotif roda dua yang terus ekspansif mengembangkan bisnisnya. Chief Executive Officer Planet Ban Andi Haryoko mengatakan mereka memulai bisnisnya pada 2010 yang saat itu fokus pada spare part dan aksesoris motor dengan nama usaha Surganya Biker. Lalu, pada 2011 mereka mencoba mengikuti bazar ban motor sederhana di kawasan JugaOtomotif Pulih, DRMA Optimistis Kinerja Semester II/2022 TumbuhHingga Juli, Otomotif Sumbang Surplus Neraca Dagang US$661,2 JutaPenjualan Otomotif Makin Laris, Saham Astra ASII Tambah Manis Rupanya, antusiasme pasar sangat tinggi hingga akhirnya diputuskan untuk mengembangkan bazar tersebut menjadi sebuah entitas bisnis yang difokuskan pada penjualan ban motor secara retail sehingga muncullah nama Planet Ban yang berada di bawah bendera usaha PT Surganya Motor Indonesia. “Sejak awal berdiri kami terus melakukan inovasi agar relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kami juga ingin terus memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekosistem otomotif di Indonesia,” ujarnya, dikutip Sabtu 27/8/2022. Chief Operations Officer Planet Ban Deden Hendra Shakti mengatakan Planet Ban memiliki perbedaan dibandingkan dengan bengkel pada umumnya dan memiliki pendekatan yang berbeda sehingga konsumen mereka nyaman. “Kami di Planet Ban selalu menanyakan pada konsumen bagaimana cara mereka berkendara lalu dipilihkan ban yang cocok untuk jenis motor dan tipe berkendara. Ban nya juga didisplay sehingga konsumen nyaman memilihnya,” ujar Deden. Nilai lebih lain dari Planet Ban adalah adanya penggunaan mesin pengganti ban dan menambahkan gas nitrogen secara cuma-cuma. Seiring berjalannya waktu jumlah konsumen pun terus bertambah hingga Planet Ban kembali melakukan inovasi dengan melakukan diversifikasi lini usaha dengan menambah jasa servis, oli dan sparepart motor pada 2018. “Servis yang kami berikan berbeda dibandingkan dengan bengkel pada umumnya. Kami juga menggunakan Oli Xten yang dikembangkan menggunakan teknologi Ester buatan anak bangsa sehingga membuat performa mesin terasa seperti baru,” jelasnya. Deden mengatakan sejak Planet Ban berinovasi dengan menambah lini usahanya, bisnisnya pun terus berkembang secara cepat. Setidaknya dalam lima tahun terakhir ini, rata-rata pertumbuhan pendapatan mencapai 28,2%. Selain itu, di tengah mobilitas masyarakat akibat pandemi, Planet Ban berhasil mencatatkan pertumbuhan 86,7% secara year on year dengan jumlah lebih dari 1,5 juta motor unik yang telah di servis di toko-toko Planet Ban pada tahun 2021. “Rata-rata pelanggan yang datang ke gerai kami menghabiskan sekitar Rp225ribu per sekali datang untuk berbelanja ban, melakukan servis, ganti oli dan sparepart,” ujarnya. Perkembangan bisnis tersebut diiringi juga dengan ekspansi tiada henti yang terus dilakukan Planet Ban hingga kini telah resmi memiliki toko yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pihaknya juga optimistis Planet Ban akan terus bertumbuh dan menambah sebaran jumlah gerai yang saat ini masih didominasi di Pulau Jawa. Andi mengatakan setidaknya perusahaan akan menambah sekitar 200 gerai baru setiap tahunnya. Menariknya, dalam proses ekspansinya yang dilakukan oleh Planet Ban sebagian besar atau sekitar 95% diantaranya dikembangkan dengan menggunakan modal usaha sendiri. Meski demikian, pihaknya juga membuka peluang bagi investor yang ingin ikut membuka jaringan bisnis Planet Ban melalui skema waralaba. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam JAKARTA, - Pergantian ban kendaraan bermotor, khususnya roda dua secara rutin merupakan salah satu keharusan yang dilakukan guna memastikan penggunaannya tetap optimal. Namun saat menggantinya walaupun di jaringan toko atau gerai perusahaan besar, ada saja peristiwa tidak menyenangkan yang mungkin contoh, ban bekasnya langsung ditarik oleh petugas tanpa konfirmasi ulang ke pemilik sebagaimana terjadi kepada salah satu konsumen baru-baru ini. Kala itu, pergantian dilakukan di salah satu gerai milik Planet Ban. Baca juga Mobil Pakai Lampu Rem Silau, Ada Ancaman Hukumannya Fachri Fachrudin Beberapa pelanggan tengah mengganti ban kendaraannya di Planet Ban di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat 3/11/2017. "Kemarin ganti ban Vario di Planet Ban dan bekasnya main ambil aja tidak tanya-tanya lagi," kata dia, Senin 6/2/2023. Mengenai kejadian tersebut, Public Relation Head Planet Ban Putra Pratama meminta maaf atas ketidaknyamanan hal itu tidak sesuai dengan Standar Prosedur Operasi SOP perusahaan, yang mana setiap ada tindakan harus melalui konfirmasi atau persetujuan dari konsumen bersangkutan lebih dulu. "Dari kami, jelas SOP bahwa ban yang akan diganti atau sudah diganti itu masih hak-nya konsumen. Jika konsumen memang memilih ditinggal atau diserahkan ke Planet Ban untuk dijadikan limbah, kita akan take care," katanya saat dikonfirmasi Baca juga Ubahan yang Dilakukan dalam Proses Konversi Motor Listrik Istimewa Planet Ban menyediakan jasa servis CVT untuk motor matik Sebaliknya, apabila konsumen ingin mengambil lagi dan membawa pulang ban bekas itu setelah diganti baru, pihak Planet Ban memperbolehkannya. Mengingat kepemilikan dari ban bekas masih menjadi punya konsumen. Tetapi dalam penerapannya memang ada saja human error. Sehingga apabila terdapat konsumen yang mengalami hal serupa bisa segera melaporkan ke pihak Planet Ban melalui customer care 087-000-6055. "Mungkin dalam penerapannya, ada kekhilafan dari teman-teman di lapangan. Saya mohon maaf. Jadi mungkin bisa dilaporkan ke kami jika terjadi kasus serupa untuk segera kami perbaiki ke depannya," ucap Putra. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Original Posted By sendy yustian d►Akhirnya dia pasang ban luar baru gan buat ngetes ban belakang ane. Setelah dipasang, dia manggil ane, terus muter-muterin ban ane Dia nunjukkin kalo pake ban luar baru puterannya normal-normal aja. Dia pun ngambil kesimpulan sendiri kalo ban luar ane-lah yang emang udah jelek. Dan dia nuding ane mungkin pas pulang dari Depok ga kerasa kalo bannya goyang Terus salah satu pelayan Planet Ban ikut nyamperin ane nanyain masalahnya. Ane jelasin ke tuh pelayan soal kronologisnya. Bukannya ngasih solusi dia malah belain teknisinya gan Ane gak mudah percaya gitu aja dong gan, ane minta supaya ane ngetes dulu motornya apakah emang penyebab ketidakstabilan motor ane karena ban luar ane yang emang udah jelek. Tapi dia ngga izinin ane untuk nyoba motor ane dengan ban baru itu. Si Pelayannya bahkan minta STNK ane karena takut ban barunya itu dibawa kabur kalo motornya jadi dites sama ane. Ane ga mau dong gan, ngasih STNK ane ke sembarang orang. Ane bingung gan , kalo ga boleh ngetes jalan, gimana ane bisa buktiin kalo emang penyebab ketidakstabilan motor ane karena faktor ban luarnya. Sekali lagi, ane tetep minta penyelesaiannya gimana, ane bilang ke pelayannya kalo motor ini mau dipake berangkat kerja sama kakak ane. Ane ga mau lama-lama debat. Ane bilang gini ke pelayannya, Ane “Apakah saya harus bayar juga untuk ban luar itu, sedangkan sebelum ke Planet Ban ini, motor saya enak-enak aja dipake, bannya ngga goyang?” Pelayan “Oh iya tentu dong. Kalo masnya ga bayar itu ban luar,kita rugi dong,” Ane heran dan kesal gan sama jawaban dia itu. Ane jelasin lagi Dia jawab gini Ane jawab Di tengah-tengah perdebatan itu teknisi yang nanganin motor ane tiba-tiba teriak gini gan Denger kaya gitu ane kaget gan. Ane merasa sakit hati dituduh kaya gitu. Ane kecewa gan. Dia udah ngelakuin pemfitnahan di depan orang-orang yang berada di Planet Ban, termasuk konsumen-kosumen lain. Apakah seperti ini seharusnya konsumen diperlakukan? Ga pernah terpikir sekalipun oleh ane untuk ngelakuin hal serendah itu seperti yang dituduhkan si teknisi. Ane merasa dizolimin gan. Udah dirugiin secara materi, secara psikologis, ane merasa jauh lebih dirugikan. Pasca keluar kata-kata yang tidak sangat tidak mengenakkan itu, ane ga tau harus komplain ke siapa lagi. Ane minta supaya bisa dipertemukan dengan bos mereka atau kepala cabang di sana. Herannya, yang datengin ane malah pelayan-pelayan juga Mereka pun ngga bisa ngasih solusi ke ane. Akhirnya ane minta ban luar ane yang lama dipasang lagi. Ane bilang ke petugasnya kalo masih tetep goyang, ane bakal balik lagi. Dan dia jawab iya silakan aja. Ane pun coba tes lagi dan hasilnya tetep sama, ban belakang ane tetep goyang. Karena udah jam setengah tujuh malem, sedangkan ane inget, kakak ane mesti berangkat kerja pakai tuh motor, ane sempetin pulang ke rumah. Kakak ane udah nungguin di depan rumah. Kakak ane ga percaya gitu aja, dia coba tes sendiri, kakak ane pun ngerasain ada yang beda, motornya jadi ga enak dipake jalan. Sesuai kesepakatan sama pihak Planet Ban tadi, ane bersama kakak ane balik lagi ke toko itu. Sampe sana ane komplain bannya tetep goyang dan ane minta solusinya, Akhirnya mereka cuma bisa ngebalikin uang pembelian ban dalem ane dan ban dalem yang udah ane bayar jadi milik mereka. Ane ga terima gitu aja gan, motor kakak ane udah dibuat "cacat" sama oknum Planet Ban Lenteng Agung tapi mereka ga bisa dan ga mau balikin motor kakak ane supaya enak dipake seperti sedia kala Kakak ane pun angkat bicara, dia jelasin gini “Tadi saya nyuruh adik saya untuk ganti ban dalem blablablabla….. Trus saya coba kok jadi ga enak jalannya. Saya bukan bermaksud minta ganti rugi, saya mau motor saya supaya enak lagi dipakenya bagaimana caranya?” Hasilnya pun sama aja gan. Mereka ga bisa ngasih solusi. Mereka malah balik menyalahkan ban luar motor kakak ane yang udah jelek karena alesan udah dipake 2 tahun. Karena emang udah harus pergi ke kantor, kakak ane ga mau debat berlama-lama dan bilang “Udahlah biarin aja, cukup tau aja kalo mereka kaya gini,” Akhirnya ane pulang untuk ambil struk pembayaran yang ditinggal pas pulang tadi dan balik lagi ke Planet Ban, minta uang ane dibalikin dan mau ngga mau ban dalemnya pun diganti lagi sama ban dalem ane yang lama. Balik dari situ, pas di rumah, ane telepon ke costumer service Planet Ban di nomor 085779793xxx Di telpon itu, ane jelasin kronologisnya, blabla….. Petugasnya bilang maaf dan minta ane nunggu konfirmasi dari dia. Beberapa jam kemudian ada sms dari nomor 085779793xxx Isinya begini gan Yaudah ane minta masalah ini segera ditangani. Besok paginya Selasa, 5 Februari 2013 nomor telpon 085779793xxx ngehubungi ane dan dia jelasin menurut pihak Planet Ban Lenteng Agung mereka sudah menjalankan tugas sesuai prosedur. Ane protes dong gan, ane udah dihina, motor kakak ane jadi nggak enak, gimana urusannya? Costumer Servicenya memberikan opsi untuk ane bertemu dengan area coordinator toko yang bersangkutan. Ane pun jelasin ke dia, ane kemarin udah bolak-balik dua kali ke sana ga ada hasilnya, yang ada malah debat mulu. Ane minta kepastian langkah konkrit apa yang udah dipersiapkan untuk nanggepin keluhan ane. Ane ga mau nanti debat berlama-lama lagi sama mereka. Si costumer service ga bisa ngasih kepastian, tapi dia janji bakal ngabarin ane lagi. Sorenya, ada sms masuk dari nomor telpon 085779793xxx, bunyinya kaya gini, Ane bales Lantas, ane nunggu sampe malem harinya, nggak ada telpon atau sms sama sekali dari area coordinator seperti yang disebutin Mba J*lya. Hingga detik ini pun nggak ada tanggapan lagi dari pihak Planet Ban Sebagai barbuk, ane sempet foto ni gan Spoiler for struk pembayaran, sori gan burem, ane foto pake hape Spoiler for tekape Spoiler for motor konsumen jadi korban Spoiler for teknisi yang bongkar motor kakak ane [/CENTER][/size][/B] Spoiler for teknisinya ni gan Ane bingung gan harus bagaimana lagi, mungkin agan-agan ada yang bisa ngasih masukan? Udah gitu aja gan uneg-uneg ane, maaf gan kalo kepanjangan. Di sini ane ga bermaksud berkonfrontasi atau bahkan memprovokasi. Ane hanya berbagi pengalaman pribadi ane di Planet Ban Lenteng Agung. Ane yakin teman-teman kaskuser cerdas dan bisa ngambil kesimpulan sendiri atas pengalaman ane itu Makasih gan, udah mau nyimak trit ane Ane harap masukannya ya gan Wassalam. Hiiii jadi serem deh masang ban disana, tadinya mau masang dan beli ban disana, ga jadi dehhhhhh....

ganti ban di planet ban bawa ban sendiri